Jawa Tengah Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2026, Ribuan Peserta Siap Dongkrak Ekonomi Daerah
Jawa Tengah ditetapkan sebagai tuan rumah MTQ Nasional XXXI 2026. Pemprov Jateng optimistis event nasional ini menggerakkan ekonomi, pariwisata, dan UMKM daerah.

SEMARANG – Provinsi Jawa Tengah dipastikan menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional XXXI Tahun 2026. Ajang berskala nasional tersebut diharapkan mampu memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menegaskan kesiapan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mendukung penuh pelaksanaan MTQ Nasional tersebut agar berjalan lancar dan sukses.

“Jawa Tengah ditunjuk sebagai tuan rumah. Kami akan segera bersurat ke Kementerian Agama, rencananya pelaksanaan MTQ Nasional digelar pada September 2026,” ujar Taj Yasin saat memimpin Rapat Koordinasi Persiapan MTQ Nasional XXXI di Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (22/12/2025).

Menurut Gus Yasin, berbagai persiapan akan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari penyiapan venue utama hingga rangkaian kegiatan pendukung. Selain perlombaan tilawah, MTQ Nasional 2026 juga akan diramaikan dengan pameran kaligrafi, busana muslim, serta festival rebana tingkat nasional.

Pemprov Jawa Tengah, lanjutnya, akan menggandeng berbagai pihak dalam menyukseskan agenda tersebut, termasuk pemerintah kabupaten/kota, Kementerian Agama, hingga pihak swasta dan sponsor.

Pelaksanaan MTQ Nasional diyakini akan membawa efek ekonomi signifikan bagi Jawa Tengah. Ribuan peserta dan tamu dari seluruh Indonesia diperkirakan hadir, sehingga berpotensi meningkatkan sektor pariwisata, perhotelan, transportasi, hingga ekonomi kreatif berbasis syariah.

“Dengan ribuan peserta dari seluruh Indonesia, tentu akan berdampak pada perputaran ekonomi di Jawa Tengah, mulai dari hotel dan penginapan ramah muslim, biro perjalanan, hingga UMKM pendukung,” jelasnya.

Untuk pembiayaan, anggaran pelaksanaan MTQ Nasional XXXI Tahun 2026 direncanakan bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah, dukungan APBD Kota Semarang, serta anggaran dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

“Kami berharap seluruh pihak, termasuk sektor swasta, bisa ikut berkontribusi. Event ini bukan hanya keagamaan, tetapi juga momentum strategis mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah,” pungkas Taj Yasin.

 

 



Anda mungkin juga menyukai